Minggu, 26 Juni 2011

Sejarah Ultras INTER...

Curva Nord 69 menjadi salah satu kelompok suporter yg paling disegani di Italia. Bukan hanya dr tindakan anarkis mereka dilapangan,tp jg dr sisi positif. Sudah 40 tahun sejak 1969 mereka mengabdikan dirinya guna menyemangati setiap INTER bertanding. Jelas dengan usia setua itu,pengaruh mereka pun cukup kental. Bahkan,mantan kapten AC Milan,Paolo Maldini pun sempat mengakui loyalitas pendukung setia rivalnya itu. “Selama ini mereka memang kerap membuat kami khawatir di lapangan, namun saya mengakui loyalitas mereka,” kata dia.


Curva Nord 69 bukan hanya didominasi satu kelompok tifosi aja. INTER memiliki beberapa kelompok Ultras yg selalu setia mendampinginya disetiap laga. Salah satunya Boys S.A.N (Squadre d'Azione Nerazzurre), ada juga Ultras Inter, Viking Inter, Brianza Alcoolica, Irriducibili n beberapa kelompok minor lain. Mereka inilah yg selalu menyemangati I Nerazzurri.


LA Curva Nord 69 Milano


1. Boys S.A.N (Squadre d'Azione Nerazzurre)

Kelompok tertua d'Curva Nord 69

Berdiri pd 1969,hanya selang stahun stelah Fossa dei Leoni prtama kali muncul. Boys d'ambil dr nama anak nakal d'sebuah komik bernama serupa. D'Era 80-an Boys S.A.N kian d'takuti sbagE kelompok yg kerap membuat ulah. Namun,sejak awal 90-an Boys S.A.N meminimalisir aksi anarkis n lBH fokus mengekspresikan fanatisme melalui berbagE koreografi d'stadion.

Sekadar info,Boys S.A.N terbentuk meneruskan ide pelatih INTER ketika itu Helenio Herrera yg menginginkan trbentuknya sbuah kelompok suporter yg terorganisir dengan rapi.



2. Ultras Inter (Forever Ultras)

D'Curva Nord,Ultras menjadi yg tertua keDua stelah Boys S.A.N. MerEka berdiri sejak 1975 dgn nama "Forever Ultras" sbelum d'ganti pd 1995. Pelopornya adalah dua pemuda bernama Luciano n Curzio,yg pertama kali memunculkan spanduk bertuliskan Forever Ultras d'Curva Nord,tepat berdampingan dengan Boys S.A.N. Sejak 1997, Ivan Renato menjadi sutradara Ultras setelah meneruskan era kepemimpinan sebelumnya.



3. Viking Inter

Kelompok ketiga d'Curva Nord ini terbentuk pd 1984. Viking jg d'kenal sbagE salah satu pendukung beraliran sayap kanan paling loyal d'Italia. Sayank,mereka kerap bersikap rasis. Kebetulan,Viking memang berhubungan sangat dekat dgn Blood n Honour Varese (kelompok suporter yg menolak anti rasisme d'sepak bola). Viking pun menjd sangat menonjol d'Curva Nord dgn indentitas bendera paling besar d'antara suporter Ultras INTER lainnya.



4. Brianza Alcoolica

Brianza Alcoolica (semangat Brianza) memang baru resmi didirikan pd November 1985. Namun,berbagai spanduk bertuliskan nama kelompok mereka sudah muncul beberapa tahun sebelumnya di Madrid,Spanyol. Dipelopori oleh beberapa org yg merasa tdk cocok dgn sgala kekerasan Curva Nord, Brianza Alcoolica memisahkan diri dengan idealisme mereka untuk menciptakan hiburan di stadion. Mungkin krn itu pula Brianza Alcoolica menjadi kelompok dgn jumlah suporter paling sedikit diantara lima lainnya.



5. Irridubicili

IRRIDUCIBILI INTER & LAZIO
Irridubicili menjadi kelompok paling kontroversial di antara Ultras INTER lainnya. Berdiri sejak 1988,kelompok ini juga dikenal dgn nama "Skins" ini langsung membuat kericuhan dgn menyerang setiap pendukung lawan yg datang ke Giuseppe Meazza. Ciri khas Irridubicili adalah maskot seekor anjing hitam sebagai lambang kejahatan atau keonaran bernama Muttley. Dengan slogan "Non basta essere Bravi bisogna essere I migliori" yg berarti (Untuk menjadi yg terbaik,tidak cukup dgn bersikap baik),jadi,tidak heran jika Irridubicili kerap berbuat onar di stadion. Bahkan mereka dengan terang-terangan mengaku setiap mendukung INTER,tak akan pernah lepas dari minuman beralkohol.



6. Milano Nerazzurra

Kelompok ini memang lbh kecil dibanding Boys SAN atau lainnya. Namun,mereka justru mampu tampil dgn warna-warna mencolok melalui koreografinya d'sisi kiri Curva Nord. Milano Nerazzurra jg mendapat julukan "Potere Nerazzurro" ato Si Hitam Biru yg Kuat. Sejak berdiri sekitar akhir 80-an,Milano Nerazzurri memang telah menyatakan ktidakcocokannya dgn saudara tua mereka Boys SAN. Tak heran jika letak kedua kelompok ini berjauhan,yg satu di sisi kiri n yg satunya di sisi kanan.



7. Boy sez roma

Meski Boy Sez Roma lahir dr sekelompok laki-laki yg berasal dr Kota Roma,mereka justru merupakan pendukung fanatik INTER. Sejak awal berdiri pd 1979 lalu,kelompok ini memang membatasi anggotanya di usia 18-30 tahun dan tentunya dgn satu tujuan mendukung INTER. Boy Sez Roma mengambil posisi d'sisi kanan Curva Nord dan berhubungan sangat dekat dengan Boys S.A.N.

Rabu, 22 Juni 2011

F.C. Internazionale Milano S.p.A (Profil dan Sejarah Klub)

Football Club Internazionale Milano S.p.A atau lebih dikenal dengan nama Inter Milan atau yang mempunyai julukan il Nerazurri (si biru hitam), il Biscone (si ular besar), dan juga La Beneamata (yang tersayang) adalah sebuah klub sepak bola Italia, berseragam garis biru-hitam bermain di Seri A (divisi pertama) sejak tahun 1908. pendukung Internazionale disebut Interisti. Inter bermain di stadion Giuseppe Meazza dan berlatih di Angelo Moratti Sports Center (dikenal juga sebagai La Pinetina) sebuah fasilitas latihan berjarak 30 km di Appiano Gentile.

1.Sejarah

*Inter Milan 1908.
Klub ini didirikan pada 9 Maret 1908 mengikuti pecahnya dari Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Criket and Football Club), yang sekarang lebih dikenal dengan nama AC Milan. Sebuah kelompok terdiri dari orang-orang Italia dan Swiss (Giorgio Muggiani, seorang pelukis yang juga merancang logo klub, Bossard, Lana, Bertoloni, De Olma, Enrico Hintermann, Arturo Hintermann, Carlo Hintermann, Pietro Dell'Oro, Hugo dan Hans Rietmann, Voelkel, Maner , Wipf, dan Carlo Arduss) yang tidak terlalu suka akan dominasi orang-orang Inggris & Italia di AC Milan dan mereka memutuskan untuk memecahkan diri dari AC Milan. Nama Internazionale diambil dari keinginan pendiri-pendirinya untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain dari negara-negara luar.
Klub ini memenangkan juaranya di tahun 1910 dan yang kedua di tahun 1920. Kapten dan Pelatih yang membawa Inter meraih Scudetto pertama adalah Virgilio Fossati , yang tewas dalam Perang Dunia I.
Di tahun 1921, Inter termasuk salah satu tim yang keluar dari FIGC dan mengikuti liga yang dibentuk oleh C.C.I (Confederazione Calcistica Italiana). C.C.I merupakan organisasi tandingan FIGC (Federazione Italiana Giuoco Calcio) yang dibentuk oleh tim-tim yang meminta rencana pengurangan anggota Serie-A. Inter berada dalam grup B dalam liga tersebut. Setelah hanya mampu mengumpulkan 11 angka, Inter berada di posisi terbawah klasemen akhir. Hanya bertahan satu musim akhirnya C.C.I bubar karena akhirnya dicapai persetujuan dengan FIGC melalui petisi yang dilayangkan oleh Direktur harian La Gazzetta dello Sport yakni Emilio Colombo dan dikenal dengan petisi Comprommeso Colombo. Tim-tim yang berlaga di liga C.C.I pun bergabung kembali dalam FIGC, yang mengakibatkan format dan kompetisi disusun ulang dengan menggabungkan tim-tim yang berlaga di liga C.C.I dan Serie-A FIGC sesuai dengan poin-poin kesepakatan dalam petisi tersebut. Karena Inter berada di posisi terbawah sehingga Inter harus mengikuti fase Spareggi (Babak kualifikasi pen-degradasi-an), dan Inter berhasil lolos kembali bermain di kompetisi Serie A setelah mengalahkan SC Italia-Milan 2-0 kemudian Libertas Firenze dengan agregat 4-1 (3-0 & 1-1) di kualifikasi Spareggi tersebut.
Selama waktu perang, Inter juga sempat berganti nama menjadi Ambrosiana SS Milano selama era fasisme di Italia setelah bergabung dengan Milanese Unione Sportiva pada tahun 1928. Bahkan setahun kemudian presiden klub terpilih Oreste Simonotti mematenkan nama Inter menjadi AS Ambrosiana di tahun 1929, untuk menyesuaikan diri dengan kepemimpinan Benito Mussolini, dan pada akhirnya pada tahun 1931, presiden baru Inter Ferdinando Pozzani mengubahnya lagi menjadi AS Ambrosiana-Inter. Walaupun demikian, Inter masih tetap bisa memenangkan trofi ketiga mereka di tahun 1930. Mengikuti itu, trofi keempat dimenangkan di tahun 1938. Inter pertama kali memenangkan Copa Italia (Piala Italia) di tahun 1940 dipimpin oleh Giuseppe Meazza, dan di tahun yang sama mereka memenangkan trofi kelima mereka, meskipun Meazza mengalami cedera. Sejak tahun 1942 sampai sekarang, nama Ambrosiana-Inter tidak pernah dipakai lagi dan mereka memakai nama asli mereka, Internazionale Milano.




*Inter Milan 1964/65.
Setelah masa perang, Inter memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh di tahun 1954. Setelah memenangi beberapa trofi ini, Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter. Selama masa keemasan mereka, dibawah asuhan Pelatih Helenio Herrera, Inter memenangkan tiga trofi di tahun 1963, 1965, dan 1966. Pada waktu ini, Inter juga terkenal dengan kemenangan Piala Eropa dua kali berturut-turut. Di tahun 1963, Inter memenangkan trofi Piala Eropa mereka setelah mengalahkan klub terkenal Real Madrid. Musim selanjutnya, bermain di kandang mereka sendiri, Inter memenangkan trofi Piala Eropa untuk kedua kalinya setelah mengalahkan klub dari Portugal, Benfica.
Setelah masa keemasan di tahun 1960, Inter berhasil untuk memenangkan gelar mereka kesebelas kalinya di tahun 1971 dan kedua belas kalinya di tahun 1980. Pada tahun 1970 dan 1980, Inter juga memenangi dua trofi Piala Italia di tahun 1978 dan 1982. Inter berhasil meraih gelar scudetto mereka yang ke tigabelas kali pada tahun 1989 dan membutuhkan waktu yang sangat panjang hingga 17 tahun hingga mereka dapat memenanginya lagi pada tahun 2006, tetapi melalui cara yang lain dari biasa atau yang mereka sebut dengan "Scudetto of Honesty" (juara dari kejujuran), karena mereka tidak terbukti bersalah dalam skandal "calciopoli" yang ikut menyeret beberapa klub besar Italia yang terbukti bersalah dan mendapat penalti pengurangan poin juga pencopotan gelar bagi juara sebelumnya. Baru pada tahun selanjutnya atau 2007 Inter berhasil menjadi juara bertahan, sekaligus menorehkan rekor dengan 17 kemenangan beruntun di kompetisi lokal.
Skuat Final Liga Champions 2010

 Júlio César
Maicon
Lúcio
Samuel
Chivu
Cambiasso
Zanetti
Eto'o
Sneijder
Pandev
Milito
Cadangan: Stanković (68' → Chivu), Muntari (79' → Pandev), Materazzi(92' → Milito), Toldo, Cordoba, Balotelli, Mariga
Pelatih:

Inter kembali menjadi juara bertahan pada tahun 2008,2009 dan 2010. Gelar ini membuat Inter dengan 18 kali juara di peringkat kedua dalam jumlah gelar kompetisi Seri A, di bawah Juventus dengan 27 kali dan mengalahkan rival sekota mereka AC Milan dengan 17 kali. Biarpun begitu Inter adalah satu-satunya tim Seri A yang belum pernah terdegradasi terhitung dari sejak Seri A bergulir, karena itu di dalam lagu kebangsaan nya yang berjudul C'e solo l'Inter (hanya ada Inter satu-satunya) disebutkan bahwa Inter mempunyai gen Seri A dan tidak mengenal Seri lainnya.
Pada musim 2009/2010 Inter menyamai rekor Juventus dan Torino dengan memenangi gelar Juara Seri A selama 5 Musim secara beruntun.
Internazionale juga memenangi Piala UEFA mereka tiga kali. Pertama di musim 1990/1991 melawan AS Roma/ Di musim 1993/1994, Inter meraih gelar Piala UEFA dengan mengalahkan klub Austria Casino Salzburg. Di kemenangan Piala UEFA mereka untuk ketiga kalinya, Inter mengalahkan SS Lazio di Parc des Princes, Paris.
Inter baru memenangi lagi Piala/Liga Champion untuk yang ketiga kalinya pada musim 2009/2010 dengan mengalahkan klub asal Jerman, Bayern Munich di Final, setelah sebelumnya pada Babak semi Final Internazionale secara mengejutkan mengalahkan Klub asal Spanyol, FC Barcelona.yang saat itu sangat di unggulkan karena pada Musim kompetisi 2008/2009 meraih 6 gelar disemua ajang.
Inter kini juga menjadi tim asal Italia pertama yang meraih treble winner setelah memenangi semua kompetisi yang dijalani inter pada musim 2009/2010 diantaranya Scudetto Liga Italia, Piala Italia, dan Liga Champions.

2.Warna dan Lambang
Lambang klub adalah huruf FCIM di dalam sebuah lingkaran, yang didesain pada tahun 1908, pelukis yang mendesain logo klub yang bertahan hingga sekarang ini adalah Giorgio Muggiani yang juga merupakan salah seorang yang menggagas terbentuknya Inter.
Inter identik dengan warna hitam biru. Warna hitam mewakili gelapnya malam dan biru mengambarkan langit. Sempat terjadi perubahan saat Inter digabungkan dengan Unione Sportiva Milanese di tahun 1928, yaitu kostum mereka berganti putih dengan tanda palang merah di bagian dada, namun setelah Perang Dunia II usai, Inter kembali ke warna awal mereka.

3.Presiden KlubBerikut adalah daftar nama presiden Klub Inter dari awal terbentuk sampai sekarang: 
Giovanni Paramithiotti 1908–1909,
Ettore Strauss 1909–1910,
Carlo de Medici 1910–1912,
Emilio Hirzel 1912–1914,
Luigi Ansbacher 1914,
Giuseppe Visconti di Modrone 1914–1919,
Giorgio Hulss 1919–1920,

Francesco Mauro 1920–1923,
Enrico Olivetti 1923–1926,
Senatore Borletti 1926–1929,
Ernesto Torrusio 1929–1930,
Oreste Simonotti 1930–1932,
Ferdinando Pozzani 1932–1942,
Carlo Masseroni 1942–1955,

Angelo Moratti 1955–1968,
Ivanoe Fraizzoli 1968–1984,
Ernesto Pellegrini 1984–1995,
Massimo Moratti 1995–2004,
Giacinto Facchetti 2004–2006,
Massimo Moratti 2006–sekarang...

4.Stadion
Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang terletak di distrik San Siro di kota Milan, berkapasitas 85.000 orang. Stadion yang juga dikenal dengan nama San Siro ini memiliki nama asli Nuovo stadio Calcistico San Siro yang dibangun mulai tanggal 1 Agustus 1925 hingga 15 September 1926 oleh Piero Pirelli yang saat itu menjabat sebagai Presiden AC Milan dengan dana sekitar 5 juta lira. Stadion ini dibuka secara resmi pada tanggal 19 september 1926 dengan Pertandingan Derby antara AC.Milan melawan Inter Milan, yang dimana laga itu dimenangkan oleh Inter Milan dengan skor 6 - 3.
Stadion ini digunakan bersama dengan AC Milan, klub besar lain di Milan. Suporter AC Milan menggunakan "San Siro" untuk menyebut stadion itu, pada awalnya Stadion ini adalah Stadion kandang bagi AC Milan, hingga pada tahun 1935 AC Milan menjual stadion tersebut pada pemerintah kota Milan. Inter Milan kemudian menyewa Stadion ini dari Pemerintah kota Milan pada tahun 1947, sejak saat itu stadion ini digunakan sebagai kandang bagi Inter Milan dan AC Milan. Jauh sebelum menggunakan Stadion Giuseppe Meazza, Inter selalu menggunakan Stadion Arena.
nama Giuseppe Meazza dipilih sebagai nama Stadion pada tahun 1980 untuk menghormati pemain sepak bola legendaris yang membawa Italia menjuarai Piala Dunia 1934 dan 1938, sekaligus mantan pemain Inter dan Milan.
Saat ini Giuseppe Meazza dinilai oleh UEFA termasuk dalam 23 stadion di Eropa yg memiliki rating bintang 5.


5.Rekor
Inter menjadi satu-satunya klub di Seri A yang tidak pernah turun ke Seri B, karena klub Juventus harus turun ke Seri B pada musim 2006/2007 terkait dengan kasus Calciopoli atau pengaturan skor pertandingan. Dan Pelaku Utamanya adalah Luciano Moggi yang telah dengan Licik menyuap Direktur utama Juventus dan para Wasit agar terlibat skandal dengan pihak yang telah diatur sebelumnya. Skandal ini di italia disebut calciopoli. Pada Musim 2009/2010, Inter Milan menjadi satu-satunya tim di Italia yang mendapat Treble Winner, setelah memenangi tiga gelar sekaligus, yaitu: Seri-A, Coppa Italia dan Liga Champions disusul Quintuple,,dengan memenangi lagi Piala super italia dan Piala dunia antarklub FIFA pada 2010.

6.Pemain terkenal
Pemain-pemain terkenal yang pernah memperkuat Inter Milan antara lain:
*Giuseppe Meazza
*Giacinto Facchetti
  • Adriano Leite Ribeiro
  • Alessandro Altobelli
  • Alvaro Recoba
  • Andreas Brehme
  • Angelo Domenghini
  • Angelo Peruzzi
  • Annibale Frossi
  • Aristide Guarneri
  • Armando Picchi
  • Benito Lorenzi
  • Christian Vieri
  • Clarence Seedorf
  • Corrado Aebi
  • Cristian Chivu
  • Davide Santon
  • Douglas Maicon
  • Dejan Stanković
  • Dennis Bergkamp
  • Diego Milito
  • Emre Belözoğlu
  • Esteban Cambiasso
  • Evaristo Beccalossi
  • Faas Wilkes
  • Fabio Cannavaro
  • Francesco Toldo
  • Gabriel Batistuta
  • Giacinto Facchetti
  • Gianfranco Bedin
  • Gino Armano
  • Giorgio Ghezzi
  • Giorgos Karagounis
  • Giovanni Ferrari
  • Giuseppe Baresi
  • Giuseppe Bergomi
  • Giuseppe Meazza
  • Goran Pandev
  • Graziano Bini
  • Hernan Crespo
  • Herbert Prohaska
  • Iván Córdoba
  • Ivano Bordon
  • Ivan Zamorano
  • Javier Zanetti
  • Juan Sebastian Veron
  • Juergen Klinsmann
  • Júlio César
  • Julio Cruz
  • Karl Heinz Rummenigge
  • Kily Gonzales
  • Laurent Blanc
  • Lorenzo Buffon
  • Lothar Matthäus
  • Lúcio
  • Luigi Cevenini
  • Luís Figo
  • Luis Jimenez
  • Luis Suarez
  • Marco Materazzi
  • Marco Tardelli
  • Mario Balotelli
  • Matthias Sammer
  • Nacka Skoglund
  • Nicola Berti
  • Obafemi Martins
  • Patrick Vieira
  • Paul Ince
  • Pino Fossati
  • Ramon Diaz
  • Ricardo Quaresma
  • Roberto Baggio
  • Roberto Boninsegna
  • Roberto Carlos
  • Ronaldo
  • Samuel Eto'o
  • Sandro Mazzola
  • Stefano Nyers
  • Sukri Haras
  • Tarcisio Burgnich
  • Thiago Motta
  • Virgilio Fossati
  • Walter Zenga
  • Wesley Sneijder
  • Walter Samuel
  • Youri Djorkaeff
  • Zlatan Ibrahimovic

7.Skuad
Berikut merupakan skuad Internazionale pada musim 2010 – 2011:
1 GK Júlio César,
2 DF Iván Córdoba (wakil kapten) ,
4 DF Javier Zanetti (kapten) ,
5 MF Dejan Stanković,
6 DF Lúcio ,
7 FW Giampaolo Pazzini ,
8 MF Thiago Motta ,
9 FW Samuel Eto'o,
10 MF Wesley Sneijder,

12 GK Luca Castellazzi,
13 DF Maicon,
14 MF Houssine Kharja (dipinjam dari Genoa),
15 DF Andrea Ranocchia,
17 MF McDonald Mariga,
18 FW David Suazo,
19 MF Esteban Cambiasso,
20 MF Joel Obi,
21 GK Paolo Orlandoni,
22 FW Diego Milito,
23 DF Marco Materazzi,
25 DF Walter Samuel,
26 DF Cristian Chivu,
27 FW Goran Pandev,
29 MF Philippe Coutinho,
55 DF Yuto Nagatomo (dipinjam dari Cesena),
57 DF Felice Natalino
MF Luc Castaignos


8.Gelar
  • Seri A(18) 1909/10, 1919/20, 1929/30, 1937/38, 1939/40, 1952/53, 1953/54, 1962/63, 1964/65 1965/66, 1970/71, 1979/80, 1988/89, 2005/06[6], 2006/07, 2007/08, 2008/09, 2009/10
  • Copa Italia(6) 1938/39, 1977/78, 1981/82, 2004/05, 2005/06, 2009/10
  • Piala Super Italia(5) 1989 2005 2006 2008 2010
  • Piala/Liga Champions(3) 1963-64 1964-65 2009-10
  • Piala UEFA/Liga Europa(3) 1990/91 1993/94 1997/98
  • Piala Interkontinental / Piala Dunia Antarklub FIFA (3) 1964 1965 2010 [7]
  • TIM Trophy (6) 2002 2003 2004 2005 2007 2010
  • Copa Presidente De La Republica (1) 1982
  • Copa Santiago Bernabeu (2) 1993 2001
  • Copa Franz Beckenbauer (1) 2008
  • Coppa Dell'Amicizia Italo-Francese (1) 1959
  • Coppa Sky (Pisa)(1) 2004
  • Coppa Sky (1) 2009
  • Coppa Sud Tirol (2) 2003 2005
  • Memorial Giorgio Ghezzi (1) 1992
  • Memorial Luigi Campedelli (1) 1993
  • Mohamed V Trophy (1) 1962
  • Ahmed Dahlan Trophy (5) 1939 1940 1941 1942 1943
  • Pirelli Cup (11) 1996 1997 2000 2001 2002 2003 2006 2007 2008 2009 2010
  • Torneo Natale Milano (1) 1934
  • Torneo Milano (1) 1993
  • Trofeo Valle D'Aosta (1) 1998
  • Trofeo Birra Moretti (3) 2001 2002 2007
  • Trofeo Ciudad De Vigo (1) 1996
  • Trofeo Ciudad de Palma (1) 2006
  • Trofeo Vincenzo Spagnolo (1) 1998
  • Triangolare Bolzano (1) 2005
Final
  • Piala/Liga Champions 2 1966/67, 1971/72
  • Piala UEFA 1 1996/97
  • Piala Eropa Tengah (Central Europe Cup) atau (Piala Mitropa) 1 1933
(Dahulu Piala Mitropa mempunyai kedudukan yang sama dengan Piala/Liga Champions pada masa sekarang)
  • Piala Italia 5 1958/59 1964/65 1976/77 1999/00 2006/07

9. Penghargaan Individual
FIFA World Player of the Year
Pemain yang memperoleh penghargaan FIFA World Player of the Year ketika bermain untuk FC Internazionale Milano:
  • 2002 – Ronaldo
  • 1997 – Ronaldo
  • 1991 – Lothar Matthäus
Ballon d'Or/European Footballer of the Year
Pemain yang memperoleh penghargaan Ballon d'Or ketika bermain untuk FC Internazionale Milano:
  • 1997 – Ronaldo
  • 1990 – Lothar Matthäus
World Soccer Player of the Year
Pemain yang memperoleh penghargaan the World Player of the Year ketika bermain untuk Internazionale Milano:
  • 2002 – Ronaldo
  • 1997 – Ronaldo
  • 1990 – Lothar Matthäus
FIFA Club World Cup Golden Ball
  • 2010 Samuel Eto'o
UEFA Club Footballer of the Year
Pemain yang memperoleh penghargaan the UEFA Club Footballer of the Year ketika bermain untuk Internazionale:
  • 1997–98 – Ronaldo
  • 2009–10 – Diego Milito
Bravo Award
  • 1998 – Ronaldo
Italian Footballer of the Year
  • Guerin d'Oro
  • 1987 Walter Zenga
  • 1989 Andreas Brehme
  • 1997 Gianluca Pagliuca
  • 2002 Christian Vieri
  • Oscar del Calcio
  • 1998 Ronaldo
  • 1999 Christian Vieri
  • 2008 Zlatan Ibrahimović
  • 2009 Zlatan Ibrahimović
  • 2010 Diego Milito
African Footballer of the Year
  • 1996 Nwankwo Kanu
  • 2010 Samuel Eto'o
FIFA Ballon d'Or Kategori Pelatih Terbaik
  • 2010 José Mourinho
Panchina D'Oro
Pelatih yang mendapat gelar pelatih terbaik Serie A ketika melatih Inter Milan:
  • Luigi Simoni 1997-1998
  • Roberto Mancini 2007-2008
  • José Mourinho 2010-2011

10. Pencetak Gol Terbanyak di Kompetisi
  • Pencetak gol terbanyak di Piala Dunia
    • 2002 Ronaldo (8 Gol)
    • 2010 Wesley Sneijder (5 Gol)[9]
  • Pencetak gol terbanyak di Piala/Liga Champions
  • 1964 Sandro Mazzola (7 Gol)
  • Pencetak gol terbanyak di Piala UEFA/Liga Europa
    • 1994 Dennis Bergkamp (8 Gol)
    • 1997 Maurizio Ganz (8 Gol)
  • Pencetak gol terbanyak di Piala Piala Winners UEFA
    • 1979 Alessandro Altobelli (7 Gol)
  • Pencetak gol terbanyak di Italia/Seri A
    • 1927 Anton Powolny (22 Gol)
    • 1930 Giuseppe Meazza (31 Gol)
    • 1936 Giuseppe Meazza (25 Gol)
    • 1938 Giuseppe Meazza (20 Gol)
    • 1949 István Nyers (26 Gol)
    • 1959 Antonio Angelillo (33 Gol)
    • 1965 Sandro Mazzola (17 Gol)
    • 1971 Roberto Boninsegna (24 Gol)
    • 1972 Roberto Boninsegna (22 Gol)
    • 1989 Aldo Serena (22 Gol)
    • 2003 Christian Vieri (24 Gol)
    • 2009 Zlatan Ibrahimović (25 Gol)


11.Pemasok Kostum dan Sponsor
    Pemasok Kostum
  • dari tahun 1978-1979 dan 1980-1981:Puma
  • dari tahun 1981-1983 dan 1985-1986:MacSport
  • dari tahun 1986-1987 dan 1987-1988:Le Coq Sportif
  • dari tahun 1988-1989 dan 1990-1991:UhlSport
  • dari tahun 1991-1992 dan 1997-1998:Umbro
  • dari tahun 1998 hingga sekarang : Nike
     Pemasok Sponsor
  • 1981-1982:Inno Hit
  • 1982-1991:Misura
  • 1991-1992:FitGar
  • 1992-1995:Fiorucci
  • 1995-Sekarang:Pirelli

12. Rivalitas & Head To Head

Di Italia
  • AC Milan
  • FC Juventus
  • AS Roma
  • Atalanta
  • Napoli
Rivalitas di Eropa
  • Real Madrid
  • FC Barcelona
  • FC Bayern München
  • Manchester United
  • Valencia
  • Chelsea




13. Nomor yang dipensiunkan / diabadikan
3 - Giacinto Facchetti ( Bek kiri) (1960–1978)




Sumber : www.inter.it

Apakah INTER pernah Degradasi ke Serie-B ? Jawabannya TIDAK. Ini Buktinya :

I. Campionato Federale/Prima Categoria & Seconda Categoria/Promozione FIF/FIGC

Sejak kompetisi sepakbola di Italia bergulir pd tahun 1898, klub2 sepakbola Italia baru bermunculan satu demi satu dan menyebabkan ledakan jumlah klub sepakbola yg berkompetisi di Campionato Federale. Untuk mengatasi masalah ini Federasi Sepakbola Italia yg ada saat itu (FIF yg kemudian berganti nama menjadi FIGC tahun 1909) membuat sebuah kompetisi baru bernama Seconda Categoria (sebelum masa Serie-B) di tahun 1904 sebagai ajang untuk menyaring kompetensi klub2 baru ini sebelum dipromosikan ke Campionato Federale baru yg sejak saat itu diberi nama anyar: Prima Categoria.

Adalah Pro Vercelli klub pertama dari Seconda Categoria yg berhasil promosi ke Prima Categoria di tahun 1907 dan bahkan langsung berhasil menjuarai kompetisi tertinggi sepakbola Italia tersebut di tahun 1908 ato hanya 1 tahun setelah promosi. Pd 1912 FIGC menetapkan peraturan baru ttg promosi yg akhirnya merubah nama Seconda Categoria menjadi Promozione.


II. FIGC & CCI

Tp kemudian masalah barupun muncul, meskipun jumlah klub baru yg bisa masuk Prima Categoria berhasil dibatasi setiap musimnya namun jumlah klub yg berkompetisi di sana terus bertambah karena tidak adanya klub yg keluar (ato degradasi) dari situ. Parahnya adalah karena saat itu setiap klub yg berkompetisi di Prima Categoria memiliki representatif di FIGC (jd seperti Parlemen) maka banyak klub2 kecil yg jumlahnya mayoritas menolak usulan klub2 elit Italia untuk memberlakukan sistem degradasi untuk mengurangi jumlah klub Prima Categoria sekaligus membuat kompetisi berjalan lebih kompetitif.

Puncaknya adalah pd saat pelatih legendaris Italia, Vittorio Pozzo, mengajukan petisi kepada FIGC pd 1921 yg popular dengan sebutan Progetto Pozzo agar dirancang sebuah sistem degradasi namun setelah voting yg berjalan alot ternyata petisi tersebut harus kandas karena representatif klub2 kecil yg telah disebutkan di atas tidak ingin terlempar dari Prima Categoria. Akhirnya di tahun tersebut para klub elit memutuskan hengkang dari FIGC dan membentuk CCI dan mengadakan kompetisi sendiri yg mereka namakan Prima Divisione dan kasta keduanya yg dinamakan Seconda Divisione. Sementara di sisi lain FIGC tetep ngotot menyelenggarakan Prima Categoria meski tanpa dihadiri klub2 elit.


III. Prima Divisione 1921-1922 (CCI)

Salah satu regulasi yg disetujui dalam penyelenggaraan pertama Prima Divisione musim 1921-1922 oleh CCI adalah diberlakukannya regulasi sistem degradasi, sementara sistem kompetisi akan dibagi dalam 2 turnamen; Lega Nord dan Lega Sud. Juara masing2 turnamen akan diadu dalam Final untuk menentukan juara Prima Divisione 1921-1922.

Lega Nord yg diikuti 24 klub akan dipecah menjadi 2 Grup, kedua Juara Grup akan diadu dalam Final Lega Nord dan pemenangnya akan menjadi Juara Lega Nord Prima Divisione 1921-1922 sementara kedua Juru Kunci juga akan diadu dalam play-off degradasi (spareggi) dan yg kalah akan terdegradasi untuk kemudian digantikan Juara Lega Nord Seconda Divisione 1921-1922.

Lega Sud diikuti oleh 32 klub yg terbagi dalam 5 Regional berbeda (Lazio, Marche, Campania, Puglia dan Sicilia) karena kemampuan ekonomi klub2 peserta2 Lega Sud tidak memungkinkan untuk diadakannya turnamen panjang seperti yg diterapkan di Lega Nord, masing2 Juara Regional akan diadu dalam play-off dan pemenangnya menjadi Juara Lega Sud sementara regulasi degradasi Lega Sud memberlakukan sistem berbeda untuk masing2 Regional: Lazio (9 klub berformat liga, 3 klub terbawah degradasi langsung), Marche (6 klub yg dibagi dalam 2 grup, 5 klub terdegradasi langsung), Campania (7 klub berformat liga, hanya 1 klub terbawah yg degradasi langsung), Puglia (4 klub berformat liga, hanya 1 klub terbawah yg degradasi langsung), Sicilia (6 klub berformat liga, hanya 1 klub terbawah yg degradasi langsung).


IV. Re-Integrasi CCI ke FIGC 1922

Pd 22 Juni 1922 atau hanya setahun setelah ‘pembelotan’ CCI, pihak FIGC dan CCI menyetujui petisi yg diajukan Emilio Colombo (Direktur harian olahraga terkemuka La Gazzetta Dello Sport saat itu). Petisi ini yg dikenal dengan sebutan Comprommeso Colombo yg berisi formula penyelenggaraan sebuah kompetisi baru yg diikuti klub2 hasil integrasi kompetisi Prima Categoria dan Promozione FIGC dengan Prima Divisione dan Seconda Divisione CCI, pada akhirnya baik FIGC dan CCI menyepakati Comprommeso Colombo dan setuju untuk bersatu kembali di bawah nama FIGC.

Dengan disetujui kesepakatan ini lahirlah Prima Divisione baru yg menggantikan Prima Categoria FIGC dan Prima Divisione CCI, serta lahir juga Seconda Divisione baru yg menggantikan Promozione FIGC dan Seconda Divisione CCI. Baik Prima Divisione dan Seconda Divisione dibagi dalam 2 Turnamen, Lega Nord akan dijalankan oleh FIGC sementara Lega Sud dijalankan CCI.

V. Petisi Emilio Colombo (Direktur La Gazzetta Dello Sport) 1922


Untuk memperjelas apa saja isi dari Petisi Colombo atau yg dikenal dengan Comprommeso Colombo, maka di sini saya akan menjabarkan poin2 Comprommeso Colombo sesuai apa yg saya ketahui.


Hal-hal yg disepakati:

1) Reunifikasi kedua Asosiasi (FIGC dan CCI) dan reintegrasi kompetisi2 di bawah kedua Asosiasi tersebut.

2) Kompetisi utama musim 1922-1923 yg kini dinamai Prima Divisione di bawah FIGC (Lega Nord) akan diikuti oleh 36 klub dari 2 kompetisi musim sebelumnya Prima Categoria FIGC dan Lega Nord Prima Divisione CCI serta dibagi dalam 3 Grup – setiap grup diisi masing2 12 klub.

3) Kompetisi utama baru musim 1922-1923 akan diselenggarakan terpisah antara Lega Nord di bawah FIGC dan Lega Sud di bawah CCI.

4) Pada kompetisi Lega Sud di bawah CCI, seluruh proses teknis kompetisi akan diserahkan sepenuhnya kepada Asosiasi yg berwenang (CCI).

5) Kompetisi sepakbola Italia mulai musim kompetisi 1922-1923 akan terdiri dari 4 level/kasta yaitu Prima Divisione danSeconda Divisione yg dijalankan bersama oleh FIGC (Lega Nord) dan CCI (Lega Sud) sertaTerza Divisione dan Quarta Divisione yg dijalankan oleh Comitati Regionali/Komite Regional (di bawah CCI).

6) Mulai musim kompetisi 1923-1924, Prima Divisione Lega Nord FIGC hanya akan diikuti 24 klub.

7) FIGC mengakui Pro Vercelli yg memenangkan Prima Divisione 1921-1922 CCI sebagai Juara Italia (scudetto) yg sah. (Akhirnya hal ini menjadikan adanya 2 Juara pd musim 1921-1922: Novese sebagai juara Prima Categoria dan Pro Vercelli sebagai juara Prima Divisione.

kedua:

Pengorganisasian 36 klub peserta Prima Divisione Lega Nord FIGC


1) 12 klub yg berasal dari Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI, terdiri dari masing2 6 klub yg menempati posisi teratas Grup A dan Grup B. Mereka adalah: Pro Vercelli, Novara, Bologna, Mantova, Andrea Doria, Juventus, Genoa, Alessandria, Pisa, Modena, Padova, Casale.


2) 12... klub yg berasal dari Prima Categoria 1921-1922 FIGC, terdiri dari masing2 2 klub yg menempati posisi teratas keenam Grup Regional. Mereka adalah: Sampierdarenese, Speranza Savona, Novese, US Torinese, Esperia Como, Cremonese, Petrarca Padova, Udinese, SPAL, Virtus Bolognese, Pro Livorno, Lucchese.


3) 6 klub yg berasal dari Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI, terdiri dari masing2 3 klub yg menempati posisi ke-7 hingga ke-9 dari Grup A dan Grup B. Mereka adalah: Hellas Verona, US Milanese, AC Milan, Legnano, Savona, Torino.


4) 6 klub yg berasal dari hasil play-off degradasi (spareggi), peserta spareggi terdiri dari: 3 klub yg menempati posisi terbawah Grup A dan Grup B Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI (total 6 klub), masing2 2 klub yg menempati posisi ke-3 hingga ke-4 dari keenam Grup Regional Prima Categoria 1921-1922 FIGC (total 12 klub), 2 klub yg menempati posisi teratas Putaran Final Seconda Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI (total 2 klub).


Pengorganisasian spareggi Prima Divisione Lega Nord FIGC

1) Putaran Kualifikasi spareggi FIGC diikuti oleh seluruh wakil dari Prima Categoria 1921-1922 FIGC (12 klub) yg akan diundi untuk bertanding satu sama lain dan akan menghasilkan 6 klub yg maju ke Putaran Utama spareggi. Mereka adalah: Rivarolese, Valenzana, Pastore, Viareggio, Como, Piacenza, Bentegodi Verona, Sestrese, Parma, Treviso, Libertas Firenze, Enotria Goliardo. Putaran Kualifikasi CCI diikuti 2 klub Juru Kunci Grup A dan Grup B Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI melawan 2 klub wakil Seconda Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI dan akan menghasilkan 2 klub yg maju ke Putaran Utama spareggi. Mereka adalah: Vicenza, Inter Milan (Prima Divisione), Derthona, SC Italia Milano (Seconda Divisione). Format pertandingan berlangsung 1 kali di tempat netral.


2) Putaran Utama spareggi diikuti 8 klub dari Putaran Kualifikasi spareggi dan 4 klub tersisa wakil Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI yg akan diundi untuk bertanding satu sama lain dan akan menghasilkan 6 klub yg berhak mengikuti Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923. Mereka adalah: Venezia, Rivarolese, Pastore, Spezia, US Livorno, Piacenza, Sestrese, Brescia, Derthona, Treviso, Inter Milan, Libertas Firenze. Format pertandingan berlangsung 2 kali home dan away, apabila dalam 2 pertandingan tidak berhasil menemukan pemenang maka diadakan 1 pertandingan penentu di tempat netral.


3) Putaran Tambahan spareggi diikuti 4 klub yg tersingkir dari Putaran Utama spareggi (2 klub lagi tidak diikusertakan, Libertas Firenze tidak memiliki jumlah skuad yg cukup dan Piacenza mengundurkan diri) yg dibagi dalam 2 putaran, semifinal dan final. Mereka adalah: Sestrese, Venezia, Spezia, Treviso. Semua putaran berformat 1 kali pertandingan di tempat netral.


Setelah spareggi berhasil menghasilkan 6 klub yg berhak mengikuti Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923, ternyata masih ada 1 jatah tersisa sebagai akibat dari bangkrutnya Pro Livorno yg sebelumnya sudah masuk ke dalam 12 klub teratas Prima Categoria 1921-1922 FIGC. Karena alasan inilah Comprommeso Colombo memperpanjang masa spareggi untuk menghasilkan 1 klub lagi yg mengikuti Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923.


VI. Kontroversi Petisi Emilio Colombo & Perkembangannya Dengan sekilas kita bisa melihat bahwa Comprommeso Colombo mengabaikan Lega Sud dibandingkan Lega Nord, indikasinya jelas yaitu bahwa Comprommeso Colombo sama sekali tidak mengatur pengorganisasian Lega Sud dan sepenuhnya fokus pd pengorganisasian Lega Nord. Hal ini jugalah yg pada awalnya menjadi titik utama kontroversi Comprommeso Colombo pada tahun2 awal kelanjutan Prima Divisione. Alasan Colombo memprioritaskan Lega Nord sebenarnya cukup bisa dipahami mengingat pada saat itu klub2 yg berasal dari selatan tidak memiliki prestise dan kemampuan finansial memadai sehingga hanya dianggap jauh lebih inferior, namun tetap saja tidak bisa dibenarkan karena jelas ada ketidakadilan dan diskriminasi dalam hal ini


Setelah era transformasi dari Prima Divisione ke Serie-A pd awal tahun 30an dan terutama pasca era Perang Dunia II pd akhir tahun 40an ternyata kontroversi seputar Comprommeso Colombo masih berputar, namun fokus kontroversi bergeser dari yg awalnya ttg diskriminasi terhadap klub2 Selatan (Lega Sud) menjadi ttg diskriminasi terhadap klub2 Prima Categoria dan Promozione 1921-1922 FIGC. Indikasinya utamanya adalah seputar penetapan 36 klub peserta Lega Nord Prima Divisione 1922-1923 dimana klub2 dari Prima Categoria 1921-1922 FIGC diberi jatah yg lebih sedikit dibandingkan klub2 dari Prima Divisione 1921-1922 CCI, bahkan pd proses spareggi seluruh wakil Prima Categoria 1921-1922 FIGC langsung diikutsertakan sejak Putaran Kualifikasi sementara hanya 2 dari total 6 klub Prima Divisione 1921-1922 CCI peserta spareggi yg mengikuti Putaran Kualifikasi. Indikasi lain adalah diturunkannya kasta Prima Categoria dan Promozione 1921-1922 FIGC setelah Comprommeso Colombo mentransformasi kedua kompetisi tersebut menjadi Terza Divisione dan Quarta Divisione.


Pergeseran kontroversi Comprommeso Colombo paling anyar terjadi pasca skandal Calciopoli 2006 yg memaksa Juventus terdegradasi dan meninggalkan Inter Milan sebagai satu2nya klub Italia sepanjang sejarah yg tidak pernah terdegradasi dari kasta pertama kompetisi sepakbola Italia. Sebagian pihak yg merasa tidak bisa menerima fakta ini bahkan kemudian memfitnah Inter Milan seharusnya terdegradasi pd tahun 1922 karena menempati posisi Juru Kunci Lega Nord Prima Divisione Grup B 1921-1922 CCI dengan menggunakan Comprommeso Colombo sebagai alasan Inter Milan terlepas dari degradasi. Hal terakhir inilah, yg setelah saya jabarkan panjang lebar di atas, akan saya luruskan kembali kebenarannya


Petisi Colombo versi Pasca Calciopoli 2006: Inilah beberapa Fitnah Terhadap Inter Milan & Fakta Sebenarnya


1. Fitnah: Inter Milan seharusnya terdegradasi setelah mengakhiri Prima Divisione 1921-1922 CCI sebagai Juru Kunci Lega Nord Grup B.


Ini Fakta coy : Sejak awal Regulasi Prima Divisione 1921-1922 CCI tidak menyatakan Juru Kunci kedua Grup Lega Nord otomatis terdegradasi langsung. Inter Milan yg berakhir sebagai Juru Kunci Lega Nord Grup B seharusnya menjalani play-off degradasi (spareggi) melawan Vicenza selaku Juru Kunci Lega Nord Grup A, pemenangnya akan bertahan di Prima Divisione dan yg kalah terdegradasi ke Seconda Divisione. Hanya saja Spareggi antara Inter Milan vs Vicenza tidak pernah terjadi karena didahului oleh disepakatinya Comprommeso Colombo sebelum jadwal pertandingan tersebut


2. Fitnah: Comprommeso Colombo diajukan oleh Emilio Colombo dan manajemen Inter Milan.


Ini Faktanya cuiy : Manajemen Inter Milan tidak terlibat perancangan Comprommeso Colombo karena petisi tersebut awalnya disusun Emilio Colombo bersama Presiden FIGC, Luigi Bozino, dan Presiden CCI, Giovanni Lombardi pada sebuah pertemuan mediasi 7 Desember 1921 di Milan. Fitnah ini muncul hanya karena tempat diselenggarakannya mediasi berdekatan dengan vila milik Enrico Olivetti, Presiden Inter Milan dari 1923-1926 (baru dilantik sebagai Presiden Inter Milan hampir 2 tahun setelah proses mediasi awal yg dipermasalahkan!)


3. Fitnah: Comprommeso Colombo berisi permohonan agar Inter Milan tidak didegradasi dan menjadikan Venezia sebagai pengganti Inter Milan untuk degradasi.


Ini Fakta cuy : Silakan dibaca lagi poin2 Comprommeso Colombo di atas dan tolong tunjukan bagian yg menyatakan Venezia menggantikan Inter Milan untuk terdegradasi. Inter Milan lolos dari degradasi berdasarkan regulasi yg disusun dalam Comprommeso Colombo setelah menjalani spareggi yg sah, sebaliknya Venezia justru terdegradasi juga berdasarkan regulasi yg disusun dalam Comprommeso Colombo setelah menjalani spareggi yg sah.

Cara mempercepat Streaming Youtube

Ketika anda ingin melihat video secara langsung dari situs di internet pasti yang anda pikirkan yaitu youtube. Tapi jika koneksi pada saat anda melihat video tersebut lambat maka streaming youtube pasti lama.. terkadang anda pun hanya dapat melihat pada bagian menit atau detik tertentu...

nah ini lah saatnya saya sedikit berguna..
sekarang saatnya saya berbagi ilmu Cara mempercepat Streaming Youtube,,,


Buka situs Youtube dan pilih salah satu video yang anda inginkan

pada bagian akhir url videonya anda tambahkan kode : #t=01-m29s.

Contoh: URL awal


YouTube - keong racun (sinta dan jojo)
maka akan menjadi : http://www.youtube.com/watch?v=-42TwTFMHNU#t=01-m29s.

Arti 01 pada kode tersebut akan mempercepat streaming video pada menit 01, sedangkan 29s juga sama dengan 29m, tapi yang dipercepat adalah detiknya.
Jadi videonya dapat dipercepat pada waktunya menit dan detik tertentu

Selamat ber-Streaming ria di Youtube....

Jepang Olah Tinja Manusia Jadi Makanan

Mitsuyuki Ikeda, ilmuwan asal Okayama Laboratory yakin bahwa banyak protein bagus di dalam kotoran manusia yang bisa dimanfaatkan. Untuk itu, ia mencari cara untuk mengekstraknya, mencampurnya dengan saus steak, dan berhasil membuat kotoran itu menjadi makanan.

Orang mungkin bertanya-tanya apa alasannya melakukan hal itu. Tetapi ternyata, alasan utamanya adalah permintaan dari pemerintah Tokyo sendiri.

Sebagai informasi, Tokyo saat ini kewalahan dengan lumpur selokan bawah tanah, dan satu-satunya cara untuk mengatasinya selain dengan membuang ke laut adalah dengan memakan ‘kotoran-kotoran’ tersebut.

Saat diteliti, Ikeda mendapati bahwa lumpur itu penuh dengan protein karena banyaknya konten bakteria di sana. Setelah dikombinasikan dengan peningkat reaksi dan menempatkannya di mesin ajaib yang disebut ‘exploder’, akhirnya steak buatan berhasil dibuat.

Lumpur kotoran itu mengandung 63 persen protein, 25 persen karbohidrat, 3 persen vitamin yang larut dalam lemak, serta 9 persen mineral. Adapun steak buatan yang dihasilkan pun warnanya juga merah, jadi konsumen tidak akan mengetahui bahwa yang akan ia makan merupakan tinja olahan.

“Dari uji pertama, orang-orang yang sudah mencobanya menyebutkan, rasanya seperti daging sapi,” sebut Ikeda, seperti dikutip dari Digital Trends, 20 Juni 2011.

Menurut Ikeda dan rekan-rekannya, cara ini merupakan solusi sempurna untuk mengurangi jumlah limbah dan emisi dari perut. Namun sayangnya, masih ada kekurangan dari solusi yang ditawarkan Ikeda. Biaya untuk memproduksi ‘Daging’ buatan itu 10 sampai 20 kali lebih mahal dibandingkan dengan harga daging sapi sungguhan.

Minggu, 29 Mei 2011

Apakah INTER pernah Degradasi ke Serie-B ? Jawabannya TIDAK. Ini Buktinya :

I. Campionato Federale/Prima Categoria & Seconda Categoria/Promozione FIF/FIGC

Sejak kompetisi sepakbola di Italia bergulir pd tahun 1898, klub2 sepakbola Italia baru bermunculan satu demi satu dan menyebabkan ledakan jumlah klub sepakbola yg berkompetisi di Campionato Federale. Untuk mengatasi masalah ini Federasi Sepakbola Italia yg ada saat itu (FIF yg kemudian berganti nama menjadi FIGC tahun 1909) membuat sebuah kompetisi baru bernama Seconda Categoria (sebelum masa Serie-B) di tahun 1904 sebagai ajang untuk menyaring kompetensi klub2 baru ini sebelum dipromosikan ke Campionato Federale baru yg sejak saat itu diberi nama anyar: Prima Categoria.

Adalah Pro Vercelli klub pertama dari Seconda Categoria yg berhasil promosi ke Prima Categoria di tahun 1907 dan bahkan langsung berhasil menjuarai kompetisi tertinggi sepakbola Italia tersebut di tahun 1908 ato hanya 1 tahun setelah promosi. Pd 1912 FIGC menetapkan peraturan baru ttg promosi yg akhirnya merubah nama Seconda Categoria menjadi Promozione.


II. FIGC & CCI

Tp kemudian masalah barupun muncul, meskipun jumlah klub baru yg bisa masuk Prima Categoria berhasil dibatasi setiap musimnya namun jumlah klub yg berkompetisi di sana terus bertambah karena tidak adanya klub yg keluar (ato degradasi) dari situ. Parahnya adalah karena saat itu setiap klub yg berkompetisi di Prima Categoria memiliki representatif di FIGC (jd seperti Parlemen) maka banyak klub2 kecil yg jumlahnya mayoritas menolak usulan klub2 elit Italia untuk memberlakukan sistem degradasi untuk mengurangi jumlah klub Prima Categoria sekaligus membuat kompetisi berjalan lebih kompetitif.

Puncaknya adalah pd saat pelatih legendaris Italia, Vittorio Pozzo, mengajukan petisi kepada FIGC pd 1921 yg popular dengan sebutan Progetto Pozzo agar dirancang sebuah sistem degradasi namun setelah voting yg berjalan alot ternyata petisi tersebut harus kandas karena representatif klub2 kecil yg telah disebutkan di atas tidak ingin terlempar dari Prima Categoria. Akhirnya di tahun tersebut para klub elit memutuskan hengkang dari FIGC dan membentuk CCI dan mengadakan kompetisi sendiri yg mereka namakan Prima Divisione dan kasta keduanya yg dinamakan Seconda Divisione. Sementara di sisi lain FIGC tetep ngotot menyelenggarakan Prima Categoria meski tanpa dihadiri klub2 elit.


III. Prima Divisione 1921-1922 (CCI)

Salah satu regulasi yg disetujui dalam penyelenggaraan pertama Prima Divisione musim 1921-1922 oleh CCI adalah diberlakukannya regulasi sistem degradasi, sementara sistem kompetisi akan dibagi dalam 2 turnamen; Lega Nord dan Lega Sud. Juara masing2 turnamen akan diadu dalam Final untuk menentukan juara Prima Divisione 1921-1922.

Lega Nord yg diikuti 24 klub akan dipecah menjadi 2 Grup, kedua Juara Grup akan diadu dalam Final Lega Nord dan pemenangnya akan menjadi Juara Lega Nord Prima Divisione 1921-1922 sementara kedua Juru Kunci juga akan diadu dalam play-off degradasi (spareggi) dan yg kalah akan terdegradasi untuk kemudian digantikan Juara Lega Nord Seconda Divisione 1921-1922.

Lega Sud diikuti oleh 32 klub yg terbagi dalam 5 Regional berbeda (Lazio, Marche, Campania, Puglia dan Sicilia) karena kemampuan ekonomi klub2 peserta2 Lega Sud tidak memungkinkan untuk diadakannya turnamen panjang seperti yg diterapkan di Lega Nord, masing2 Juara Regional akan diadu dalam play-off dan pemenangnya menjadi Juara Lega Sud sementara regulasi degradasi Lega Sud memberlakukan sistem berbeda untuk masing2 Regional: Lazio (9 klub berformat liga, 3 klub terbawah degradasi langsung), Marche (6 klub yg dibagi dalam 2 grup, 5 klub terdegradasi langsung), Campania (7 klub berformat liga, hanya 1 klub terbawah yg degradasi langsung), Puglia (4 klub berformat liga, hanya 1 klub terbawah yg degradasi langsung), Sicilia (6 klub berformat liga, hanya 1 klub terbawah yg degradasi langsung).


IV. Re-Integrasi CCI ke FIGC 1922

Pd 22 Juni 1922 atau hanya setahun setelah ‘pembelotan’ CCI, pihak FIGC dan CCI menyetujui petisi yg diajukan Emilio Colombo (Direktur harian olahraga terkemuka La Gazzetta Dello Sport saat itu). Petisi ini yg dikenal dengan sebutan Comprommeso Colombo yg berisi formula penyelenggaraan sebuah kompetisi baru yg diikuti klub2 hasil integrasi kompetisi Prima Categoria dan Promozione FIGC dengan Prima Divisione dan Seconda Divisione CCI, pada akhirnya baik FIGC dan CCI menyepakati Comprommeso Colombo dan setuju untuk bersatu kembali di bawah nama FIGC.

Dengan disetujui kesepakatan ini lahirlah Prima Divisione baru yg menggantikan Prima Categoria FIGC dan Prima Divisione CCI, serta lahir juga Seconda Divisione baru yg menggantikan Promozione FIGC dan Seconda Divisione CCI. Baik Prima Divisione dan Seconda Divisione dibagi dalam 2 Turnamen, Lega Nord akan dijalankan oleh FIGC sementara Lega Sud dijalankan CCI.

V. Petisi Emilio Colombo (Direktur La Gazzetta Dello Sport) 1922


Untuk memperjelas apa saja isi dari Petisi Colombo atau yg dikenal dengan Comprommeso Colombo, maka di sini saya akan menjabarkan poin2 Comprommeso Colombo sesuai apa yg saya ketahui.


Hal-hal yg disepakati:

1) Reunifikasi kedua Asosiasi (FIGC dan CCI) dan reintegrasi kompetisi2 di bawah kedua Asosiasi tersebut.

2) Kompetisi utama musim 1922-1923 yg kini dinamai Prima Divisione di bawah FIGC (Lega Nord) akan diikuti oleh 36 klub dari 2 kompetisi musim sebelumnya Prima Categoria FIGC dan Lega Nord Prima Divisione CCI serta dibagi dalam 3 Grup – setiap grup diisi masing2 12 klub.

3) Kompetisi utama baru musim 1922-1923 akan diselenggarakan terpisah antara Lega Nord di bawah FIGC dan Lega Sud di bawah CCI.

4) Pada kompetisi Lega Sud di bawah CCI, seluruh proses teknis kompetisi akan diserahkan sepenuhnya kepada Asosiasi yg berwenang (CCI).

5) Kompetisi sepakbola Italia mulai musim kompetisi 1922-1923 akan terdiri dari 4 level/kasta yaitu Prima Divisione danSeconda Divisione yg dijalankan bersama oleh FIGC (Lega Nord) dan CCI (Lega Sud) sertaTerza Divisione dan Quarta Divisione yg dijalankan oleh Comitati Regionali/Komite Regional (di bawah CCI).

6) Mulai musim kompetisi 1923-1924, Prima Divisione Lega Nord FIGC hanya akan diikuti 24 klub.

7) FIGC mengakui Pro Vercelli yg memenangkan Prima Divisione 1921-1922 CCI sebagai Juara Italia (scudetto) yg sah. (Akhirnya hal ini menjadikan adanya 2 Juara pd musim 1921-1922: Novese sebagai juara Prima Categoria dan Pro Vercelli sebagai juara Prima Divisione.

kedua:

Pengorganisasian 36 klub peserta Prima Divisione Lega Nord FIGC


1) 12 klub yg berasal dari Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI, terdiri dari masing2 6 klub yg menempati posisi teratas Grup A dan Grup B. Mereka adalah: Pro Vercelli, Novara, Bologna, Mantova, Andrea Doria, Juventus, Genoa, Alessandria, Pisa, Modena, Padova, Casale.


2) 12... klub yg berasal dari Prima Categoria 1921-1922 FIGC, terdiri dari masing2 2 klub yg menempati posisi teratas keenam Grup Regional. Mereka adalah: Sampierdarenese, Speranza Savona, Novese, US Torinese, Esperia Como, Cremonese, Petrarca Padova, Udinese, SPAL, Virtus Bolognese, Pro Livorno, Lucchese.


3) 6 klub yg berasal dari Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI, terdiri dari masing2 3 klub yg menempati posisi ke-7 hingga ke-9 dari Grup A dan Grup B. Mereka adalah: Hellas Verona, US Milanese, AC Milan, Legnano, Savona, Torino.


4) 6 klub yg berasal dari hasil play-off degradasi (spareggi), peserta spareggi terdiri dari: 3 klub yg menempati posisi terbawah Grup A dan Grup B Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI (total 6 klub), masing2 2 klub yg menempati posisi ke-3 hingga ke-4 dari keenam Grup Regional Prima Categoria 1921-1922 FIGC (total 12 klub), 2 klub yg menempati posisi teratas Putaran Final Seconda Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI (total 2 klub).


Pengorganisasian spareggi Prima Divisione Lega Nord FIGC

1) Putaran Kualifikasi spareggi FIGC diikuti oleh seluruh wakil dari Prima Categoria 1921-1922 FIGC (12 klub) yg akan diundi untuk bertanding satu sama lain dan akan menghasilkan 6 klub yg maju ke Putaran Utama spareggi. Mereka adalah: Rivarolese, Valenzana, Pastore, Viareggio, Como, Piacenza, Bentegodi Verona, Sestrese, Parma, Treviso, Libertas Firenze, Enotria Goliardo. Putaran Kualifikasi CCI diikuti 2 klub Juru Kunci Grup A dan Grup B Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI melawan 2 klub wakil Seconda Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI dan akan menghasilkan 2 klub yg maju ke Putaran Utama spareggi. Mereka adalah: Vicenza, Inter Milan (Prima Divisione), Derthona, SC Italia Milano (Seconda Divisione). Format pertandingan berlangsung 1 kali di tempat netral.


2) Putaran Utama spareggi diikuti 8 klub dari Putaran Kualifikasi spareggi dan 4 klub tersisa wakil Prima Divisione Lega Nord 1921-1922 CCI yg akan diundi untuk bertanding satu sama lain dan akan menghasilkan 6 klub yg berhak mengikuti Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923. Mereka adalah: Venezia, Rivarolese, Pastore, Spezia, US Livorno, Piacenza, Sestrese, Brescia, Derthona, Treviso, Inter Milan, Libertas Firenze. Format pertandingan berlangsung 2 kali home dan away, apabila dalam 2 pertandingan tidak berhasil menemukan pemenang maka diadakan 1 pertandingan penentu di tempat netral.


3) Putaran Tambahan spareggi diikuti 4 klub yg tersingkir dari Putaran Utama spareggi (2 klub lagi tidak diikusertakan, Libertas Firenze tidak memiliki jumlah skuad yg cukup dan Piacenza mengundurkan diri) yg dibagi dalam 2 putaran, semifinal dan final. Mereka adalah: Sestrese, Venezia, Spezia, Treviso. Semua putaran berformat 1 kali pertandingan di tempat netral.


Setelah spareggi berhasil menghasilkan 6 klub yg berhak mengikuti Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923, ternyata masih ada 1 jatah tersisa sebagai akibat dari bangkrutnya Pro Livorno yg sebelumnya sudah masuk ke dalam 12 klub teratas Prima Categoria 1921-1922 FIGC. Karena alasan inilah Comprommeso Colombo memperpanjang masa spareggi untuk menghasilkan 1 klub lagi yg mengikuti Prima Divisione Lega Nord FIGC 1922-1923.


VI. Kontroversi Petisi Emilio Colombo & Perkembangannya Dengan sekilas kita bisa melihat bahwa Comprommeso Colombo mengabaikan Lega Sud dibandingkan Lega Nord, indikasinya jelas yaitu bahwa Comprommeso Colombo sama sekali tidak mengatur pengorganisasian Lega Sud dan sepenuhnya fokus pd pengorganisasian Lega Nord. Hal ini jugalah yg pada awalnya menjadi titik utama kontroversi Comprommeso Colombo pada tahun2 awal kelanjutan Prima Divisione. Alasan Colombo memprioritaskan Lega Nord sebenarnya cukup bisa dipahami mengingat pada saat itu klub2 yg berasal dari selatan tidak memiliki prestise dan kemampuan finansial memadai sehingga hanya dianggap jauh lebih inferior, namun tetap saja tidak bisa dibenarkan karena jelas ada ketidakadilan dan diskriminasi dalam hal ini


Setelah era transformasi dari Prima Divisione ke Serie-A pd awal tahun 30an dan terutama pasca era Perang Dunia II pd akhir tahun 40an ternyata kontroversi seputar Comprommeso Colombo masih berputar, namun fokus kontroversi bergeser dari yg awalnya ttg diskriminasi terhadap klub2 Selatan (Lega Sud) menjadi ttg diskriminasi terhadap klub2 Prima Categoria dan Promozione 1921-1922 FIGC. Indikasinya utamanya adalah seputar penetapan 36 klub peserta Lega Nord Prima Divisione 1922-1923 dimana klub2 dari Prima Categoria 1921-1922 FIGC diberi jatah yg lebih sedikit dibandingkan klub2 dari Prima Divisione 1921-1922 CCI, bahkan pd proses spareggi seluruh wakil Prima Categoria 1921-1922 FIGC langsung diikutsertakan sejak Putaran Kualifikasi sementara hanya 2 dari total 6 klub Prima Divisione 1921-1922 CCI peserta spareggi yg mengikuti Putaran Kualifikasi. Indikasi lain adalah diturunkannya kasta Prima Categoria dan Promozione 1921-1922 FIGC setelah Comprommeso Colombo mentransformasi kedua kompetisi tersebut menjadi Terza Divisione dan Quarta Divisione.


Pergeseran kontroversi Comprommeso Colombo paling anyar terjadi pasca skandal Calciopoli 2006 yg memaksa Juventus terdegradasi dan meninggalkan Inter Milan sebagai satu2nya klub Italia sepanjang sejarah yg tidak pernah terdegradasi dari kasta pertama kompetisi sepakbola Italia. Sebagian pihak yg merasa tidak bisa menerima fakta ini bahkan kemudian memfitnah Inter Milan seharusnya terdegradasi pd tahun 1922 karena menempati posisi Juru Kunci Lega Nord Prima Divisione Grup B 1921-1922 CCI dengan menggunakan Comprommeso Colombo sebagai alasan Inter Milan terlepas dari degradasi. Hal terakhir inilah, yg setelah saya jabarkan panjang lebar di atas, akan saya luruskan kembali kebenarannya


Petisi Colombo versi Pasca Calciopoli 2006: Inilah beberapa Fitnah Terhadap Inter Milan & Fakta Sebenarnya


1. Fitnah: Inter Milan seharusnya terdegradasi setelah mengakhiri Prima Divisione 1921-1922 CCI sebagai Juru Kunci Lega Nord Grup B.


Ini Fakta coy : Sejak awal Regulasi Prima Divisione 1921-1922 CCI tidak menyatakan Juru Kunci kedua Grup Lega Nord otomatis terdegradasi langsung. Inter Milan yg berakhir sebagai Juru Kunci Lega Nord Grup B seharusnya menjalani play-off degradasi (spareggi) melawan Vicenza selaku Juru Kunci Lega Nord Grup A, pemenangnya akan bertahan di Prima Divisione dan yg kalah terdegradasi ke Seconda Divisione. Hanya saja Spareggi antara Inter Milan vs Vicenza tidak pernah terjadi karena didahului oleh disepakatinya Comprommeso Colombo sebelum jadwal pertandingan tersebut


2. Fitnah: Comprommeso Colombo diajukan oleh Emilio Colombo dan manajemen Inter Milan.


Ini Faktanya cuiy : Manajemen Inter Milan tidak terlibat perancangan Comprommeso Colombo karena petisi tersebut awalnya disusun Emilio Colombo bersama Presiden FIGC, Luigi Bozino, dan Presiden CCI, Giovanni Lombardi pada sebuah pertemuan mediasi 7 Desember 1921 di Milan. Fitnah ini muncul hanya karena tempat diselenggarakannya mediasi berdekatan dengan vila milik Enrico Olivetti, Presiden Inter Milan dari 1923-1926 (baru dilantik sebagai Presiden Inter Milan hampir 2 tahun setelah proses mediasi awal yg dipermasalahkan!)


3. Fitnah: Comprommeso Colombo berisi permohonan agar Inter Milan tidak didegradasi dan menjadikan Venezia sebagai pengganti Inter Milan untuk degradasi.


Ini Fakta cuy : Silahkan dibaca lagi poin2 Comprommeso Colombo di atas dan tolong tunjukan bagian yg menyatakan Venezia menggantikan Inter Milan untuk terdegradasi. Inter Milan lolos dari degradasi berdasarkan regulasi yg disusun dalam Comprommeso Colombo setelah menjalani spareggi yg sah, sebaliknya Venezia justru terdegradasi juga berdasarkan regulasi yg disusun dalam Comprommeso Colombo setelah menjalani spareggi yg sah.

Kamis, 18 November 2010

Cara Mudah nge-Crack ID Yahoo & Password nya

Kalau kita membicarakan tentang hal iseng mungkin yang satu ini bisa kita jadikan materi untuk berbuat iseng kepada teman sejawat,sekantor atupun Bos di kantor. namun tolong jangan disalah gunakan untuk kepentingan yang tidak baik. Saya tidak bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi setelah anda menjalankan artikel ini.
Jutaan newbies & Script kiddies di dunia pada umumnya memiliki pertanyaan yang sama dan rasa ketertarikan yang sama terhadap satu hal special ini: Bagaimana cara mendapatkan pasword dan memonitor email orang lain?
Melalui artikel ini saya ingin mencoba untuk membungkam mulut-mulut mereka agar di masa yang mendatang tidak ada generasi-generasi dari mereka yang menanyakan hal yang sama berulang-ulang. Jika anda bukan
bagian dari mereka dan anda paham betul apa maksud artikel ini dan apa tujuan saya menerbitkan artikel ini, maka dengan segala hormat saya meminta kepada anda untuk bisa memaklumi tindakan saya ini.
Wahai para newbies dan script kiddies…!! Selamat berpesta!!! (^_*)


|–[2. Bugs pada Yahoo Mail
—————————
Yahoo Mail (http://mail.yahoo.com) memiliki sistem pertahanan yang cukup tangguh. Disamping itu, tampilan mailbox yang menawan dan banyakanya fitur- fitur menarik yang tersedia dibandingkan dengan penyedia layanan email berbasis web gratisan lainnya menjadi alasan utama bagi mereka untuk memilih Yahoo!
Ketika dahulu (dan juga hingga kini) tehnik session hijacking semakin marak dikalangan para attacker, pengguna Yahoo Mail bisa sedikit berlega hati karena Yahoo telah mengantisipasi hal tersebut dengan
menerapkan beberapa aturan berikut:
1. Menetapkan session identifier yang unik
2. Menetapkan sistem identifier berpola acak
3. Session identifier yang independen
4. Session identifier yang bisa dipetakan dengan koneksi client side.
Keempat hal diatas telah cukup untuk membuat banyak para kiddies harus gigit jari karena serangan session hijacking akan sangat-sangat sulit untuk dilakukan (karena ketidakmampuan mereka tentunya dan pengecualian bagi kaum elite Razz).

Tapi bagi kamu yang sangat-sangat bernafsu untuk bisa menembus email Yahoo orang lain kini bisa sedikit terhibur karena telah ada sebuah bugs baru pada Yahoo. Yahoo memiliki sebuah alamat email special yang
otomatis dikendalikan oleh mesin yang jika kita kirimkan sebuah nilai “uid” trenkripsi kepada alamat itu bersama alamat email korban, maka kamu akan memperoleh balasan email otomatis yang berisi password korban

|–[3. Memanfaatkan Bugs
Sudah gak sabar yach… ) okay, sekarang ikuti langkah-langkah berikut: